Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Langkah-langkah Yang diambil Oleh Konjen Kemenag bapak Hilman Latief Untuk Persiapan Umrah 1443H

Sahabat entiganet.blogspot.com --Arab Saudi telah membuka kembali penyelenggaraan umrah sejak Agustus 2021, meski belum semua negara bisa memberangkatkan. Saudi baru memberikan izin bagi jemaah dari 10 negara, yaitu: Irak, Nigeria, Sudan, Jordan, Senegal, Bangladesh, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Emirat Arab. Kedatangan jemaah kali pertama di Saudi pada 14 Agustus lalu. Sampai saat ini, tercatat sudah 12ribu jemaah yang berumrah. Lantas, bagaimana penyelenggaraan umrah di masa pandemi seperti sekarang ini? 

Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan bahwa penyelenggaraan umrah saat pandemi berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Menurutnya, jemaah yang sudah mendapatkan dua kali vaksin dengan vaksin yang digunakan Arab Saudi, atau dua kali vaksin selain vaksin yang digunakan Saudi lalu ditambah dengan booster, mereka tidak menjalani karantina setibanya di Jeddah atau Madinah. Mereka bisa langsung menjalankan ibadah.

Langkah-langkah Yang diambil Oleh Konjen Kemenag bapak Hilam Latief Untuk Perispan Umrah 1443H


“Selama di Makkah dan Madinah, jemaah mendapat kesempatan sekali menjalankan umrah, dan sekali salat di Raudah,” tutur Endang dalam rapat virtual tentang persiapan penyelenggaraan ibadah umrah dengan Tim Kemenag, Kemenkes, Kominfo, dan PT Telkom, Selasa (28/9/2021).   “Adapun untuk Salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, itu bisa dilakukan setiap waktu,” tutupnya.

Bagi jemaah yang baru mendapatkan satu kali vaksin, lanjut Endang, maka dia harus menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu selama empat hari. Arab Saudi selama ini menggunakan empat jenis vaksin, yaitu: Pfizer, AstraZeneca, Jhonson&Jhonson, serta Moderna. Berbagai persiapan yang dilakukan penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) terus menerus dilakukan, saat ini Dirjen Penyelenggaraam haji dan Umrah yaitu Hilman Latief sedang bersilaturrahim ke kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Kedubes Saudi Essam bin Abed Al- Thaqafi menyambut kedatangan Hilman Latief yang didampingi oleh Sesditjen PHU yaitu Ramadhan Harisman dan direktur Layanan Haji Luar Negri yaitu Subhan Cholid.

Dirjen PHU, bapak Hilman menerangkan " Kepada Dubes, saya menyampaikan bahwa jama'ah Indonesia sudah merindukan proses umrah yang indah dan proses Haji yang Khusyu. Mereka betul-betul menunggu angin segar yang bisa memberikan kemudahan untuk bisa melaksanakan ibadah umrah dan haji".

Beberapa hal disampaikan kepada kedubes terutama mengenai penurunan angka kasus Covid -19 yang sudah mengalami penurunan di seluruh negri Indonesia, Bapak Hilam juga sempat membahas mengenai mitigasi penyelenggaraan umrah saat pandemi. Saat ini pihaknya terus menerus akan bersinergy dan saling berkordinasi dengan asosiasi Penyelenggara umrah. Dalam pertemuan tersebut ada beberapa rencana yang dinyatakan ole bapak Hilman diantaranya yaitu :

  • Butuh kedisiplinan jama'ah umrah dalam menaati prokes selama perjalanan dan prosesi iabadah umarh dan berziarah. Dirjen PHU akan berkoordinasi dengan semua stakeholders dalam waktu dekata agar harapan untuk bisa memberangkatkan jama'ah umrah dari Indonesia.
  • Mengapresiasi dubes saudi yaitu essam bin Abed yang menegaskan keinginan serupa yaitu agar Indonesia segera bisa melaksanakan ibadah umrah dengan regulasi yang diterapkan secara sangat ketat demi kenyamanan dan keamanan jama'ah umrah yang datang dari berbagai negara muslim.


Sementara itu Ditjen PHU bersama tim kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Telkom selaku operator aplikasi pedulilindungi mengadakan rapat yang membahas langkah-langkah persiapan umrah asal Indonesia. Jika seaktu-waktu Arab Saudi memberikan izin keberangkatan jama'ah umrah yang berasal dari Indonesia. Sesditjen PHU, Ramadhan Harisman menerangkan bahwa " Persiapan umrah memang harsu dipersiapkan sejak awal sehingga jika sudah ada kebijakan baru dari Arab Saudi untuk keberangkatan jama'ah umrah, kita sudah siap". Dalam rapat tersebut juga pembahasannya terkait pemanfa'atan vaksin booster atau vaksin ke-3. Pembahasan tersebut adalah kemungkinan-kemungkinan skema pemanfa'atan vaksin booster, apakah berbayar atau tidak. Dan jika memang vaksin booster diharuskan, maka hal ini lebih lanjut akan dikonsultasikan pada level pimpinan masing-masing.

  • Pembacaan QR Code.

Beberapa waktu lalu beredar kabar bahwa QR Code sertifikat vaksin Indonesia tidka bisa terbaca oleh sistem yang ada di Arab Saudi. Ramadhan menyampaikan bahwa menurut perwakilan dari Telkom dalam rapat, yang terjadi sebeanrnya bukan tidak bisa terbaca oleh Arab Saudi. Memang itu adalah salah satu upaya untuk menjaga keamanan data penduduk Indonesia. Dalam QR Code data yang bisa diakses umumnya sebatas : nama, Nomer paspor, dan ketererangan vaksin (sertifikat vaksin)

  • Alur  Visa.

Beriringnya perkembangan teknologi digital pada penyelenggaraan umrah, ada beberapa alur yang mengalami penyesuaian, termasuk proses penerbitan visa. 


Penjajakan Integrasi Aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem informasi dan Komputerisasi Terpadu Umrah dan Haji yaitu SISKOPATUH. Adapun data yang diperlukan untuk input SISKOPATUH adalah data identitas jama'ah 9KTP, KK atau buku Nikah ), Paspor dan Visa. Sebab pada aplikasi pedulilindungi yang terinput di sistem adalah Nomer Induk Kependudukan (NIK).


Sahabat mari kita bersama mendo'akan untuk semua pihak terkait yang sedang mempersiapkan segala hal dalam penyelenggaraan ibadah umrah 1443H ini, Allah swt berikan kemudahan dan kelancaran disegala bidang. Dan semoga ada kebijakan terbaru dan terbaik mengenai pemanfa'atan vaksin booster agar difasilitasi pemerintah terkait, aamiin.


Demikian artikel yang bisa kaim tulis, semoga bermanfa'at. kami ucapkan terimakasih untuk semua sahabat yang sudah berkunjung kembali ke blog kami.